Thursday, July 15, 2021

APA ITU ENERGY HEALING

 Apa itu Energy Healing?


Energy Healing adalah sebuah paradigma penyembuhan yang mengungkapkan bahwa setiap manusia mempunyai suatu sistem energi atau biolistrik yang mengatur seluruh sistem fisik maupun psikis manusia. Sistem energi tersebut terdiri dari life force  atau biasa disebut oleh para tabib cina dengan Chi,  atau titik acupoint sebagai pusat pembangkit energi dan penyuplai energi ke sel-sel tubuh manusia, dan 365 jalur meridian tubuh yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya chi 









Penyebab Gangguan Fisik dan Psikologis

Energy Healing berasumsi bahwa kondisi dari sistem energi berkaitan erat dengan kondisi fisik dan psikologis manusia. Sistem energi yang dalam kondisi baik  menggambarkan kondisi tubuh yang prima pada seseorang, dan begitu pula sebaliknya. Gangguan fisik maupun psikilogis terjadi, jika terdapat sejumlah hambatan energi negatif pada pembuluh meridian tempat mengalirnya chi, baik itu pada pembuluh (meridian) tempat mengalirnya maupun pada chakra-chakranya. 

  

Cara Mengatasi

Headache (migrain, cluster, tension headache), insomnia, maag, low/back pain, cancer, diabetes, stres, depresi, dan lain sebagainya menandakan adanya sejumlah blocking atau kerusakan pada sistem energi. Ada banyak variasi metode yang dapat digunakan dalam energy healing. Salah satunya adalah menggunakan penyaluran life force, universe force, atau  dalam beberapa tradisi menyebutnya  yang menyebutnya qi(cina),"huna" (hawai),“prana(india)”, reiki (jepang),  yang bersifat positif ke sistem energi klien.

Energi positif akan men”dorong” keluar blocking atau energi negatif pada sistem energi dan memperbaiki chakra, maupun jalur-jalur energi yang rusak. Ketika, sistem energi sudah bebas dari blocking dan mengalami perbaikan maka saat itu pula tubuh fisik akan mulai melakukan proses penyembuhan secara otomatis.


Mengapa Dapat Dilakukan Jarak Jauh?


Meskipun tampak terpisah ruang dan waktu, sebenarnya setiap manusia saling terhubung satu sama lain melalui setiap elektron yang pada diri kita kita atau lebih tepatnya melalui pikiran bawah sadar kita . Seorang ilmuwan, Lynn Mctaggart, seorang peneliti, dan penulis bersama rekan-rekannya menyebut fenomena “keterhubungan/kaitan” dan “Ketiadakaan tempat” ini sebagai fenomena  “Quantum Entanglement” dan “Nonlocality”.





“Quantum Entanglement” dan Nonlocality” adalah sebuah konsep dari ilmu fisika kuantum yang dibuktikan dengan sebuah eksperimen terhadap sebuah “photon” (partikel cahaya yang di”ekstrak dari elektron) yang di”belah” menjadi 2 bagian. Kemudian setiap photon dipisahkan dalam jarak yang sangat jauh. Hal yang unik adalah setiap photon yang dibelah dapat terhubung satu sama lain (dan dapat mengenal setiap “kejadian” yang dialami pada bagian belahan photon yang lain), meskipun tidak terdapat suatu “kabel” ataupun gelombang elektromagnetik apapun yang digunakan. Ilmuwan seperti Schrodinger menyebutnya sebagai “spooky action at distance”. 



Sebagai salah satu peneliti yang mengenal betul konsep “Nonlicality” dan “Quantum Entanglement”, Taggart dan rekan-rekannya melakukan berbeagai penelitian mengenai efek intention  terhadap manusia, dan tumbuhan. Salah satu riset yang ia lakukan adalah mempersiakan 7000 peserta dari 30 negara diseluruh dunia untuk memberikan”intention” saja pada sebuah benih benih stringbean. Dan ketika diukur dengan kamera ultrasensitive, setelah 10 menit maka stringbean tersebut bercahaya dan menerima  respon intention dari setiap peserta.


Anda juga bisa membaca riset dari Randolph Byrd (1988) yang meneliti efek dari intercessory prayer terhadap 393 penderita jantung koroner. Hasil riset darib Byrd (1998) menunjukkan setiap partisipan yang diberi intercessory prayer mengalami: 
1. Pasien yang diberi intercessory prayer lebih jarang terkena congestive heart failure.
2. pasien yang  diberik intercessory prayer membutuhkan sedikit obat antibiotik.
3.  Pasein  yang diberi intercessory prayer lebih sedikit mengalami episode pneumonia.
4. Pasien yang diberi intercessory prayer lebih sedikit serangan jantung.
5. Pasien yang diberi intercessory prayer lebih jarang memperoleh intobated dan ventilated.