Saturday, February 6, 2021

KUNDALINI DAN TREN ISLAMISASI KONSEP REINKARNASI

Sebagai pembelajar yg menekuni kundalini, kita biasanya akan bertemu dgn teman teman, yg ntah kenapa pindah agama, atau memilih tdk beragama, beberapa ada jga yg tetap beragama islam, namun mengajak kita tuk meyakini konsep konsep yg mungkin agak asing, misalnya meyakini reinkarnasi atau kelahiran kembali.

Beberapa demikian, karna memang mengalami langsung, dalam latihannya melihat beberapa memori asing yg dirasa sangat nyata. Lalu menyimpulkan demikian. (soal memori asing yg didapatkan ketika meditasi, saya udah ada artikel khusus yg ngebahasnya yah, nanti bisa dicari aja)

Tentu jika mmang itu kesimpulannya, sah sah saja ya, krna kmbali lagi yah,  keimanan  adalah suatu hal yg sensitif, dan tiap orang bebas beriman apa aja sebenarnya.

Hanya, dalam beberapa kasus, kadang agak sedih juga, ini saya alami langsung, ketika ada temen mengatakan saya kok gak yakin reinkarnasi, padahal belajar kundalini.

Temen lain, ada juga yg mengungkapkan, bahkan ada senior, menunjulkan dalil syar 'i nya dialquran dan hadis, didalam alquran. Ditunjukkin Mengenai "hujjah" kebenaran reinkarnasi menurut islam.

Terus terang, saya sempat membaca buku tersebut, yg mngatakan reinkarnasi itu islami. Menariknya, buku bukuu tersebut disusun dgn kutipan ayat quran dan hadis yg drasa mendukung.

Sebagai mantan anak UIN, walau emang cuma anak psikologi, hanya saya sempat sedikit belajar ilmu hadis dan ilmu soal metodologi tafsir (sedikit sedikit).

Terus terang, saya pribadi lumayan geleng geleng kepala, terutama pemaparan yg seperti menyakinkan, sehingga rasanya seolah reinkarnasi itu mmang ada diislam.

Saya amati, sedihnya, dgn buku dan "artikel islami" tersebut, ad jg bbrapa temen temen yg yakin, sedih ya.

Saya bukan ahli tafsir, dan bukan pula ahli quran, Cuma ntah kenapa kali ini, tergerak hati saya untuk sdikit menguraikan sedikit soal yg sya ketahui tntang ilmu dalam memahami ayat ayat quran.

Terus terang, dihati sya sdikit gemes ya, ktika ayat ayat quran dipahami dgn cara yg dirasa kurang pas dan sdikit dpaksakan.

Cuma baiklah, Mungkin, sya akan coba sdikit menguraikan, benarkah reinkarnasi  itu ada diislam?

###Kutipan umum

Pertama, kta mesti memahami, apa sih "dalil" yg biasa digunakan sehingga mmbenarkannya. Umumnya begini ya. 

Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan di hidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya lah kamu di kembalikan.” (QS 2:28)

Beberapa ayat lainnya misalnya, ada di (QS 3:27), (QS 10;31). Dan lainnya.

Kalau diamati polanya, adanya "Menghidupkan lalu mematikan, lalu dihidupkan lagi".  Dgn pemahaman demikian, lalu menyimpulkan bahwa adanya kelahiran kembali. Itu yah dasarnya, biasanya.

#####Perlu melihat secara utuh

Dgn kutipan ayat dan pemahaman ayat yg sblumnya,

Apakah sdah pasti mnbuktikan (secara dalil)  bahwa reinkarnasi itu ada secara ? 

Agak sulit ya.

Perlu diingat, bahwa dalam memahami sesuatu, tdklah boleh sepotong spotong. Semisal orang berpidato, lalu dipotong potong, maka bisa ssja sajian konteks pidatonya malah jadi lain. 

Akan berbeda, jika kita telah mndengar suatu pidato itu dari awal smpai akhir, tntu kta akan mulai paham pesan  dari yg berpidato.

Saya rasa, alquran jga demikian,  Alquran, ada 6226 ayat,  rasanya kok gak pas jika kita mengambil potongan ayat, lalu menafsirkannya ssuai konteks yg kta inginkan. kayaknya gak truth seeker sejati deh.

Tentu, rasanya kta perlu utuh dalam memahaminya.

Mungkin saya akan coba memberi contoh mengenai memahami ayat quran "secara utuh".

"Maka kecelakaanlah bagi orang orang yg solat ( QS Al Maa'un: 24)

Jika kita hanya mengambil ayat ini saja, lalu coba memahaminya , tentu akan mmbuat kta jadi gak mau lagi solat, ya, sebab karna disitu, diayat itu, Allah tdk seneng dgn orang yg solat.

Hanya akan berbeda jika kita juga ikut membaca ayat lainnya bahwa , orang yg tdk disenengin Allah itu adalah yg lalai dari solatnya, riya. (Al maa'uun: 5,6,7).

Contoh lainnya, misalnya...

"Demikianlah Allah menyesatkan siapa saja menurut kehendakNya, dan memberi hidayah kepada siapa saja yg dikehendakiNya" (QS 74:31).

Apakah kesan yg muncul dari ayat ini? Jika kita hanya membacanya sepotong, maka akan timbul kesan ngeri  ya, gimana kalau kta kebetulan yg disesatin, dan rasanya muncul kesan betapa jahatnya Allah, kok suk suka nya  nyesatin makhluknya.

Nah, kalau ksimpulan demikian, tentu ini sangatlah berbahaya bapak ibuk.  akan tetapi akan beda,  jika kita mau mem"buru" ayat ayat lainnya untuk dibaca, akan jelas yang bahwa ternyata yg disesatkan Allah itu adalah orang orang  zalim, ragu ragu, dan yg ingkar ke Allah, jadi gak mungkin kta yg udah coba berjuang untuk "lurus lurus aja" akan disesatin Allah (QS :  40:34, 14:26, 39,3).

Daru dua contoh yg diuraikan, rasanya lumayan bahaya yah, jika kita hanya mengambil suatu ayat sepotong sepotong. Lalu menginterpretasikannya ssuai pengalaman atau pemahaman kita kita. Bukan tak mungkin malah jadinya  kayak yg suka nyakitin yg beda agama ya, misalnya yg melakukan bom bundir.

Itulah kenapa di islam, banyak sekali syarat agar seorang itu dpat berhak menjadi mufassir atau penafsir alquran, salah satu syaratnya adalah harus hapal keseluruhan alquran, agar pemahaman yg didapat dari ayat quran benar bnar susuai konteks dan maksud dari tiap ayat ayat itu sndiri, dan tntu saja ssuai dgn yg dimaksud si "pembuat" (Allah SWT).

Ada salah seorang pakar quran berpendapat "Jika kita mencari kebenaran lewat alquran , maka kita juga harus memburu seluruh ayat alquran yg berjumlah 6236 ayat itu"

##Melihat Dengan Utuh

Lalu bagaimana dgn pemahaman ayat Albaqarah (2): 38 yg dijadikan dasar pemahaman reinkarnasi tadi?  seperti yg sudah dijelaskan sebelumnya. Tentu aja, enggak bisa kita hanya bermodalkan 1 atau dua ayat, lalu menyimpulkan sekenanya saja.

Kita perlu melihat ayat ayat yg lain, dan konsep konsep lain didalam alquran. Karna harusnya, stiap ayat  didalam alquran itu, tdklah mungkin saling bertentangan ataupun kontradiktif.

Baik, mungkin saya akan coba kutip ayat yg lumayan menarik, yaitu 

Dan mereka berteriak didalam neraka itu, “Ya Rabb kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan melakukan amal saleh berbeda dengan yang telah kami kerjakan” (QS Fathir/35:37)"

"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia)".

"Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan". ( QS al-Mu'minun ayat 99-100)

"Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tidak ada yang kembali kepada mereka"  (QS Yaasin: 31)

Apa point yg kita dapatkan dari ayat ayat ini bapak ibuk? bahwa menurut alquran setelah mati, kita tu gak bisa lagi kembali kedunia,  kita smw akan berada disuatu alam yg  ter"dinding", atau ada yg menyebutnya dgn alam barzah. 

Ayat ayat yg diuraikan ini sangatlah gamblang, menjelaskan tentang salah satu gambaran kehidupan setelah kematian. Yang dgn ayat ini aja , sdah sulit rasanya jika kita ingin meyakini konsep reinkarnasi.

Lantas bagaimana ayat yang biasa dijadikan dasar ayat  reinkarnasi? harusnya, dgn sdah gamblangnya, kayaknya kta perlu memverifikasi ulang pemahaman kta soal reinkarnasi dgn dasar ayat ayat yg diawal (QS 2: 28).

##Tafsir dari ahlinya

Siapakah yg relatif kompeten dalam menafsirkan ayat ayat quran? tentu saja, para ulama. Ulama bukanlah orang yg sembarangan, selain hapal quran , beliau beliau juga sdah punya sekolah khusus, yg tentunya  punya standarisasi soal metodologi penafsiran.

Beda dgn kita kita, yg kadang cma gara gara baca ayat sepotong, langsung menafsirkan sesuka hati , bukan karna sengaja sih, cma krna minimnya referensi dan kurangnya ilmu, terutama ilmu soal metodologi tafsir quran.

Misalnya imam ibnu kastir, yg mengatakan bahwa sura albaqarah ayat 28 , menggambarkan bagaimana proses manusia yg dulunya tdk ada (mati), lalu dihidupkan dirahim ibu (hidupkan), lalu sampai ajalnya (dimatiman), kemudian dibangkitkan lagi dialam barzah (dihidupkan lagi)

ada jg tafsir lain misal dgn menyatakan kebangkitan dialam akhirat sbagai fenomena dihidupkan lagi , hanya memang gak ada yg mengartikannya sebagai konsep reinkarnasi ya.

######Dasar Dasar Keislaman

Sebenarnya, tanpa perlu  dijelaskin panjang lebar mengenai cara memahami ayat quran yg disebutkan sebelumnya. Kalau sdah paham dasar dasar keislaman, trntunya kita relatif sulit ikut arus adanya tren mengislamisasi konsep reinkarnasi.

Misalnya konsep rukun iman, rukun iman ke 5. Kita meyakini adanya hari kiamat. Ini artinya, akan ada dimana alam raya ini akan runtuh dan musnah, yg ada hanya Allah saja. Lalu setelahnya, baru seluruhnya dibangkitkan lagi diakhirat oleh Allah. Manusia akan dihisab diakhirat, dan menerima konsekuensi atas perbuatannya selama didunia. Surga atau neraka, dan kekal didalamnya (QS 4, 13;14), (QS 25;65), (QS 2, 81-82).

Salah satu Konsep reinkarnasi yg umum misalnya, adalah konsep yg menyatakan bahwa tdk ada awal dan tdk akhir dari alam semesta ini, artinya smw akan terus berjalan, bersiklus. Dalam artian ya gak ada hari kiamat, gak ada hari kebangkitan,  nah ini kan , sdah beda banget dari pemahaman rukun iman dari agama islam yg ke 5.

Di islam, kita juga diajarkan bahwa ternyata pada hakikatnya, kita ini hanyalah pengembara saja. Dulu dialam roh berjanji untuk selalu mengabdi , lalu diterjunkan dialam dunia untuk diuji tingkat pengabdiannya dgn diberi bbrapa tugas dan tantangan selama beberapa puluh tahu lalu mati jasad, lalu berangkat di alam barzah, dibarzah kita menunggu hri kiamat  , lalu setelahnya dibangkitkan dan diadili di akhirat, pengadilan inilah dimana kinerja kita slama bertugas didunia diukur, yg pada akhirnya menentukan nasib kta, kesurga atau neraka dan kita kekal didalamnya.

Singkat kata, semoga ayat ini bisa jadi penutup yg cantik ya bapak ibuk. :

Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan

Dan mereka berkata, "Neraka tidak akan menyentuh kami, kecuali be-berapa hari saja." Katakanlah, "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah, sehingga Allah tidak akan mengingkari janji-Nya, ataukah kamu mengatakan tentang Allah, sesuatu yang tidak kamu ketahui?"

Bukan demikian! Barangsiapa berbuat keburukan, dan dosanya telah menenggelamkannya, maka mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya

Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya ( QS Al Baqarah, 79-82)

########

Penulis:

Jerry deriska S, Psi ( sok yes ya,  bikin nama dan bikin gelar pulak)