Friday, January 1, 2021

SI PEMBAWA SIAL..., BENARKAH ADA?

Adakah seseorang pembawa sial?  Dulu, saya yakin, enggak  ada. 

Namun  ntah kenapa keyakinan saya itu mulai "goyah", setelah sedikit memahami energi dan beberapa kali mengamati kejadian yg menimpa temen temen, pasien pasien, dan bahkan diri saya sndiri.

Dari pengamatan, saya menemukan bahwa ternyata setiap hidup orang punya "pola". "Pola" ini bisa saja positif , bisa saja negatif.

Sebagai contoh, ada kisah temen saya, yg meyakini hidupnya selalu sial dan susah. Dan menariknya, dari ceritanya, selalu dipenuhi dgn kesialan. Saya jadi tertegun tegun mendengar cerita beliau. Misalnya , ketika ambil ssuatu, ntah knapa dari sekian banyak peluang,.dia selalu dapat yg jelek. Aneh ya?

Menariknya, setelah dipahami beberapa hal kebeliau, tentang konsepsi Keyakinan dan Nasib. Lama lama, sepertinya kesialannya mulai berubah. Keberuntungan keberuntungan kecil mulai hadir dalam hidupnya.

Kasus lain, tentang temen, yg punya keluarga yg tidak harmonis, lalu ia meyakini bahwa semua laki laki itu brengsek. Menariknya, laki laki yg hadirnya ,selalu saja yg brengsek brengsek, dan hidupnya, ya..kawin cerai, kawin cerai, begitu terus.

Bisa dipahami ya?

Kasus lain, dimana ada temen, yg daganganya laris manis, lalu lama lama hubungannya dgn istrinya jadi renggang,.walau disistem bisnis yg sama.

Anehnya, tetiba omsetnya anjlok. Dan turun. Setelah ada yg kasih tau, bahwa keharmonisan suami istri perlu, agar vibrasi rejeki mereka berdua mereka baik, maka mereka pun, mulai coba berkompromi,.dan belajar saling mehami, secara ajaib, usaha yg hampir jatoh, bisa naik lagi.

Apakah ini kebetulan?  Tidak ya bapak ibuk.

Baik, saya akan coba berikan contoh lagi, biasanya pola ini, ada disetiap diri kita , mungkin yg rajin mengamati , bsa agak sedikit paham.

Contoh, hari ini kta mau kegiatan, tetiba kita ketemu seseorang brengsek, dan itu jengkelin. akhirnya, kita  coba lari dari orang tersebut, misal pindah tempat kerja.

Susahnya, besoknyya ada lagi kolega yg sifatmya sama, nyusahin dan kita jengkel. Lalu kita bahkan lari, dan putuskan, buka usaha sndiri.

Besoknya, ntah kenapa orang orang serupa, jga hadir dalam hidupnya. Kadang kasusnya aja yg beda, tpi intinya sama.

Begitu terus, sampai akhirnya kita berdamai dgn kejadian trsebut, perlahan lahan,.orang orang trsebut mulai jarang kita temukan, dan justru brtemu dgn orang orang se visi, semisi ,dan sepemikiran.

Nah, apakah aneh? Sebenarnya tdk, disinilah bagaimna keyakinan kita, akan mengundang realitas dalam hidup kita, dan itu akan jadi suatu pola dalam hidup kita.

Menariknya, Pola tersebut sulit sekali berubah, kecuali kita melakukan introspeksi, dan merubah keyakinan kita...!!!!

Bisa dibayangkan, jika hari ini,  kita bertemu dgn orang yg punya belief negatif, lalu vibrasinya negatif, yg otomatis, pola hidupnya serba negatif.

Apalagi jika dijadikan pasangan hidup, apa yg akan terjadi? Nah, disinilah repotnya.

Maka, kadangkala, kta bise nemuin seseorang yg kaya raya, menikah dgn seseorang, tetiba jatuh kere.

Atau seseorang yg kere,.setelah menikah, justru rejekinya tetiba bertambah dan melimpah ruah, saya sering banget denger cerita dari bapack bapack satu tongkrongan, yg suka ngomporin saya buat nikah jaman dulu..Gimana mreka yg kere,.setelah menikah, seolah peluang seperti datang saja, dari berbagai arah.

Kuat dugaan, bapack bapack ini, vibrasi rejekinya, keangkat karna istrinya, atau emang vibrasi mereka, saling menguatkan, jadi kenceng rejeki yg  datang.

Percaya gak percaya inilah kenyataannya, Itulah sebelum menikah, beberapa ahli perjodohM, menyarankan melihat track record calon pasangan kita, bahkan pola keluarganya, biasanya "pola" ini bisa menular,  dan terulang ke turunannya.

Tapi, apakah seseorang punya pola keluarga "gagal"  dan "susah", maka akan "menular" juga ke anaknya. Belum tentu juga.

Banyak kasus, yg justru, ada pembaharu pembaharu lahir, dari pola pola keluarganya yg berantakan. Kenapa mereka bisa bebas dari pola itu?

Karna biasanya, ad proses evaluasi dan introspeksi.  dari diri seseorang. Saya punya bbrapa temen yg begini.

Jadi, tentu dalam konteks perjodohan, kita mesti melihat jg orangnya ya, apakah dirinya secara pribadi punya kecenderungan untuk introspeksi dan belajar, atau justru ia malah hanyut dalam pola yg ia bentuk sndiri atau di"turunkan" secara tdk sadar?

Kita bisa liat track recordnya, bagaimana ia menyikapi masalah,  bagaimana ia dalam memegang amanah, bagaimana ia dalam menjalankan tugasnya,bagaimana ia dalam menghadapi kesusahan dan tantangan, dan lain lain.

Dari sini, kita bisa melihat dan mengamati "Pola hidupnya", yg  99%,  pasti terulang, jika tdk ada proses introspeksi dan perubahan keyakinan dan vibrasi.

Hal ini jg perlu, bagi kita , untuk merubah nasib, dan pola hidup kita, saya pribadi mengakui , ada pola pola positif tertentu yg turun dari papa saya.

misal papa sya yg orangnya gak mau diatur, mau kerja praktis, tapi nyaman incomenya,, gimana kemampuan dalam percepatan belajar, dan lain lain. Gimana ssya bsa dgn mudahnya memarketing sesuatu. dll... saya aamati, dalam kebejoan,.saya sperti trtular sdikit.

Menariknya, ini saya pahami, walau papa sya gak pernah ajarin. Dalam kasus tertentu, sya jg amati ada pola pola negatif jg, yg saya usahakan, diubah. dan terus ssya amati hal hal begini.

Saya berharap, saya punya pola baru, dan ini ala saya sndiri, dan tdk mencontoh siapapun. Kalaupun mau mencontoh, maunya pola hidup, orang orang yg sukses dalam berbagai aspek kehidupannya.

Lalu darimana semua hal ini dpat dirubah? yaak...!! mulai dari merubah belief/keyakinan atau mindset hidup kita....

Semoga, artikel ini mulai menyadarkan kita semua. Aamiin. 😁