Wednesday, January 20, 2021

PARADOKS KEBAHAGIAAN 01

Bahagia adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Sebab krna mmang sbnrnya basic dasar manusia adalah roh. Roh tanpa kebahagiaan ibarat jasad yg gak dikasih makan dalam waktu yg lama, pasti rusak dan bahkan merusak.

Untuk mndapatkan kebahagiaan, banyak cara yg ditempuh manusia, salah satunya adalah dgn meraih dan mempertahankan sumber kesenangan.

Mulai mendapatkan uang yg banyak,  pekerjaan yg menopang, hidup brsama gadis cantik dan baik, rumah yg nyaman, anak anak, kesehatan yg prima, dan lain sebagaianya.

Namun, kadang kita bisa dibuat bingung, sebab kenyataannya , yg sdah mndapatkannya bahkan smw yg disebut, kelihatannya biasa biasa aj tuh ,ttap ngeluh menderita secara batin.

Sebagai contoh, saya pernah dikeluhin oleh pasien saya 

"Mas jer, sya sdah punya smw, uang yg banyak, pekerjaan yg sangat stabil, istri yg baik dan cantik, anak anak,..sya jg masih sehat

tapi knapa sya masih saja mrasa hampa?"

Tentu , saya yg waktu itu super kere, dan getol getolnya ngejar ,sprti apa yg di"dapatkan" beliau. jadi tersentak.

"Aneh? knapa tdk bahagia?",  hingga akhirnya saya teringat suatu hal, pesan dari mentor saya, dan kasus itu ,sprti mengingatkaj kembali, apa yg beliau smpai kan kepada saya bahhwa.....


###############

###PARADOKS KEBAHAGIAAN O2

bahwa Kebahagiaan, bukanlah soal seberapa banyak mendapat, dan memperoleh, tapi bahagia adalah sejauh mana saya mampu melepas dan merelakan.

Aneh? iya aneh sih. Justru, adanya kondisi "mendapat" dan "memiliki" , seringkali menimbulkan ketidakbahagiaan, misalnya cemas takut kehilangan, dan stres bahkan frustasi ketika ssuatu yg dirasa "dipunyai" itu pergi.

Semakin lama, saya jadi semakin paham,  meditasi, adalah contoh nyata , yg menunjukan sumber bahagia itu ssungguhnya. Pada fase meditasi, kita dilatih untuk melepaskan, dan merelakan, tdak lagi coba mengatur, dan mengendalikan apapun.

Tdk lagi mengendalikan hutang, pasangan, kerjaan yg belum kelar, dan smw tetek bengeknya. Emang,  Awal meditasi memang sulit. karna pasti pas mejem mata, kita bakalan keingat smw urusan yg selama ini cba kita "kontrol" , "kendalikan",  "dambakan", dan bahkan cintai dan senengin.

Hanya, agar mncapai fase hening atau tenang seimbang,kta diajarkan untuk me"lepaskan" smw hal itu sjenak, dan ckup amati tubuh, masuk dan kluar nafas, dan "menyatu" dalam keheningan.

Ajaibnya, ketika mampu melepaskan smw yg disebutkan, kita merasakan "kondisi kesadaran" yg luar biasa.....!!!!!! yg damai, tentram.

Dan ,ini yg bikin kta untuk "candu" dalam melakukan meditasi, pengen lakukan lagi, dan lagi. Ditingkat tertentu, guru meditasi kta akan mengajarkan kta untuk selalu berada dlam kondisi meditatif, awalnya sprti sulit dan tdk mungkin. Tetapi, begitu kita mampu melepaskan rasa kepemilikan, kontrol, dan melepaskan smw yg kita dambahan kepada pengaturan Allah, atau ada yg nyebutnya "universe",  anehnya bahagia kta jadi relatif bisa awet, bahkan hening bsa relatif mampu dipertahankan.

Dalam ajaran agama, kta jga diajarkan, untuk melepaskan rasa kepemilikan, keinginan untuk mengontrol  segalanya kepada Tuhan. biasa disebut ajaran berserahdiri, ikhlas atau ridho, merasa cukup , dan merasa selalu terbekati.

Lucunya, justru orang orang ini yg mampu memperoleh kebahagiaan, bukan yg pada pada  ada segalanya itu.

Sungguh ini keparadoks-an yg nyata....!!!!!!

Hanya, bukan berarti, saya  bilang kere itu baik, dan kaya itu gak akan bahagia ya. Maksudnya, bahagia bukan soal mendapat dan memiliki. 

Tentu lebih dahsyat , kalau kta tajir, tapi tiada lagi ada rasa kepemilikan, ingin mengontrol segala hal, sepenuhnya melepaskan, dan merelekan kepada yg Maha Memiliki, Maha bijaksana, Maha Penyayang, Maha pengatur, Maha Kaya, Maha bijaksana, dan Maha paling mengerti kebutuhan kita.

Pure, kta lakukan saja tugas kita dgn sebaik baiknya, tanpa mesti trikat dgn hasil, dan tdk pula, ada rasa memiliki dgn hasil yg ddpatkann

Plooong sajaaaaaaaa.......

Semoga kta mampu ya bapack ibuk..

Aaaamiiin...😁🙏