Dalam melakukan scanning energi, ntah itu untuk keperluan diagnosis kasus atau yg cuma sekedar iseng.
Maka kita perlu tau "Linking Data", atau tautan data. Atau istilahnya data yg berkaitan dgn objek yg hendak discan.
Umumnya, yg bisa kita gunakan adalah foto dan nama lengkap. Data foto dan nama lengkap, sebenarnya, sudah lumayan menghasilkan data yg lumayan jelas, ketika kita ngelakuin scanning.
Walau, sebenarnya, foto saja, atau nama saja juga bisa. Hanya yg perlu dingat kalau mau scan, yg ddapat hanya soal nama saja, kita bsa cari data penambah agar data yg didapat bisa tepat sasaran.
Misalnya saja, sebut saja namanya "Budi suwito", berapa orang yg namanya Budi Suwito , didunia dan alam semesta ini? tentu sangat banyak y bapack ibuck...
Maka, kita butuh data spesifik ,sebagai tambahan, misalnya nama ibunya objek scan. Karna Pastinya gak akan ada dua Budi Suwito dari ibu yg sama kan? Nah, jika udah spesifik. biasanya pasti langsung dapat datanya.
Kalau gak dapat nama ibunya, kita bsa cari data pelengkap, misalnya. Nama anaknya, atau nama istrinya pak budi suwito yg dimaksud. Tentu, akan lebih mengkerucut identitasnya, dan proses scan datanya lebih spesifik dan tepat sasaran.
Bisa jga dgn data lain, misal Profesinya, temennya siapa, atau alamat rumah dimana. dan lain lain.
Intinya, semakin spesifik, akan semakin akurat lah, data yg kita didapat.
Jadi gak heran, ada temen sya yg waktu ngobrol sama pasiennya. Walau gak tau siapa yg diceritain pasiennya, gak tau nama dan foto, tapi dia bsa langsung bsa nebak karakter, dan masalah fisik dan lain lain, dari orang yg diceritaain.
Sebab "tautan data"nya, didapat dari pasien yg sedang ngobrol dgn nya.
Menarik ya?
Semoga dapat menambah wawasan kita semua ya, bpak ibuk.