Wednesday, March 11, 2015

Sakit Kepala Cluster Banyak Ditemukan pada Pria


Baik pria maupun wanita akan mengalami sakit kepala. Namun ada tipe sakit kepala yang lebih banyak ditemukan pada jenis kelamin atu dibanding yang lain. Sakit kepala cluster contohnya. Penelitian membuktikan bahwa pria 5 kali lebih rentan terhadap sakit kepala ini dibanding wanita.1





Apa itu sakit kepala cluster?


Sakit kepala cluster biasa menyerang bersamaan pada waktu yang sama setiap hari, dan secara berkala di siang atau malam hari  selama beberapa minggu bahkan hingga bulanan. Kemudian diikuti oleh masa tenggang tanpa serangan sakit kepala.1,2 Sakit kepala cluster juga dianggap sebagai penyakit musiman. Nyeri di kepala akibat sakit kepala cluster dikategorikan parah1 dan dapat berlangsung 30 menit hingga 2 jam2. Rasa sakit biasanya berkumpul pada satu sisi kepala saja, di area belakang dan sekitar mata1,2. Tanda-tanda yang biasa ditemukan untuk sakit kepala cluster adalah kemerahan, mata berair, pilek atau hidung tersumbat pada satu sisi saja1,2.


 Sakit kepala cluster: Pria banding wanita


Belum jelas mengapa pria lebih rentan terserang sakit kepala cluster dibanding wanita. Beberapa faktor yang beresiko memicu sakit kepala cluster adalah merokok dan sensitifitas terhadap makanan tertentu2. Namun apakah faktor tersebut memiliki daya picu berbeda pada pria dan wanita untuk sakit kepala cluster, hal tersebut belum dapat dibuktikan. Adanya sejarah sakit kepala cluster pada keluarga meningkatkan resiko terkena penyakit ini, dan juga berpengaruh pada tingkat keparahan2,3.

Tanda-tanda dan gejala awal sakit kepala cluster pun sedikit berbeda pada pria dan wanita. Wanita cenderung memiliki dua masa puncak sakit kepala cluster, di usia remaja dan di usia 40an. Pria hanya memiliki satu kali masa puncak, di usia sekitar 20an. Keduanya memiliki rata-rata tiga kali serangan sakit kepala per hari4. Namun, wanita memiliki jangka waktu sakit lebih singkat daripada pria4.

Meski dengan perbedaan tersebut, perawatan terhadap sakit kepala cluster tetap sama. Langkah perawatan termasuk obat-obatan dokter untuk menyembuhkan dan mencegah sakit kepala, terapi oksigen, dan operasi (meski jarang dilakukan)1,2. Obat pereda sakit kurang manjur untuk sakit kepala cluster karena efeknya yang kurang cepat sehingga sakit kepala bisa saja hilang sebelum obat bekerja1,2.

Referensi:

  1. Lifting the Burden. Information for people affected by cluster headache. Available at: http://www.l-t-b.org/assets/98/91498A98-D07F-9C38-9BCC46611D89FE2F_document/What_is_cluster_headache.pdf

  2. US Medline Plus. Cluster headache. Available at: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000786.htm.

  3. Russell MB, et al. Familial occurrence of cluster headache. JNeurol, Neurosurg & Psych, 1995; 58: 341-343. http://jnnp.bmj.com/content/58/3/341.abstract

  4. Rozen TD, et al. Cluster headache in women: clinical characteristics and comparison with cluster headache in men. J Neuro, Neurosurg & Psych, 2001; 70: 613-617. http://jnnp.bmj.com/content/70/5/613.abstractsumber: http://www.panadol.com/id/informasi-kesehatan/nyeri-dewasa/sakit-kepala-cluster-banyak-ditemukan-pada-pria.html

  5. http://www.panadol.com/id/informasi-kesehatan/nyeri-dewasa/sakit-kepala-cluster-banyak-ditemukan-pada-pria.html