Wednesday, December 10, 2014

Penyebab dan Gejala Insomnia

 

Apa itu Insomnia?

Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk atau tetap tertidur. Penderita insomnia memiliki satu atau lebih gejala berikut:

  • Sulit untuk tidur
  • Sering terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur kembali
  • Bangun terlalu pagi
  • Merasa lelah setelah bangun tidur
Jenis-Jenis Insomnia

Ada dua jenis insomnia yaitu: insomnia primer dan insomnia sekunder.

Insomnia primer: berarti bahwa seseorang mengalami masalah tidur, yang tidak terkait dengan kondisi atau masalah kesehatan lain.

Insomnia sekunder: berarti bahwa seseorang mengalami masalah tidur karena masalah lain, seperti: Kondisi kesehatan, seperti: asma, depresi, arthritis, kanker, atau mulas, Sakit, Obat-obatan atau zat yang digunakan, seperti: alkohol.

Insomnia Akut vs Insomnia Kronis

Berapa lama berlangsung dan seberapa sering terjadi insomnia bisa bervariasi. Insomnia dapat berlangsung dalam jangka pendek (insomnia akut) atau dapat juga bertahan lama (insomnia kronis).

Insomnia juga dapat hilang dan muncul kembali. Insomnia akut dapat berlangsung selama satu malam sampai beberapa minggu. Sedangkan insomnia kronis berlangsung setidaknya tiga malam seminggu selama satu bulan atau lebih.
Penyebab Insomnia

Penyebab insomnia akut antara lain:
  • Stres yang signifikan, seperti: kehilangan pekerjaan, adanya perubahan, kematian orang yang dicintai, perceraian, pindah rumah dan sebagainya.
  • Penyakit
  • Ketidaknyamanan emosional atau fisik.
  • Faktor lingkungan seperti kebisingan, cahaya, atau suhu ekstrim (panas atau dingin) yang mengganggu tidur.
  • Beberapa obat-obatan dapat mengganggu tidur, seperti obat untuk mengobati flu, alergi, depresi, tekanan darah tinggi, dan asma.
  • Gangguan jadwal tidur normal, misalnya: jet lag atau peralihan dari shift pagi ke shift malam.
Sedangkan penyebab insomnia kronis antara lain:
  • Depresi dan / atau kecemasan.
  • Stres kronis.
  • Nyeri atau merasa tidak nyaman di malam hari.

Gejala-Gejala Insomnia

Gejala-gejala insomnia dapat mencakup:
  • Rasa kantuk di siang hari.
  • Secara umum merasa lelah.
  • Lekas marah.
  • Mengalami masalah dengan daya konsentrasi atau ingatan.

Mendiagnosis Insomnia

Jika Anda mengira diri Anda menderita insomnia, maka konsultasikan dengan dokter Anda. Dokter akan melakukan evaluasi antara lain: pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan riwayat tidur Anda. Anda mungkin diminta untuk membuat catatan harian tidur Anda selama satu atau dua minggu untuk mencatat pola tidur Anda dan apa yang Anda rasakan di siang hari. Dokter Anda mungkin juga menanyakan ke pasangan Anda mengenai kuantitas dan kualitas tidur Anda. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin dirujuk ke pusat tidur untuk tes khusus.

Mengatasi Insomnia

Ada beberapa cara untuk mengatasi Insomnia:

1. Mengurangi Konsumsi Kafein

Jika memang diperkirakan penyebab anda susah tidur diakibatkan hal ini, maka hal ini sangat dianjurkan.

2. Teknologi Musik Brainwave

 Teknologi brainwave dapat membantu anda untuk menstimulasi produksi hormon-hormon antistres yang dapat membuat anda rilex. Biasanya hanya butuh 1-2 bulan untuk sembuh dengan pemakaian rutin. Anda bisa membeli musik brainwave pada pada produsen-produsen terpercaya maupun dapat memperolehnya gratis pada pihak-pihak yang membuatnya untuk keperluan sosial.

3 .Obat Dokter/Medicine

Ini langkah ampuh membuat anda mudah  tertidur. Tapi sayangnya hal ini bukan merupakan langkah jitu untuk penyembuhan total, mengingat beragam efek samping negatif yang menanti. Efek sampingnya bisa mulai dari pusing-pusing, sakit kepala, telinga berdenging, dada terasa panas, hingga gangguan pendengaran.

4.Terapi Energi

Biasanya, Ada banyak varian terapi energi yang bisa anda coba, mulai dari reiki, quantum touch, Chi Kung, Prana dan lain sebagainya. Penulis sendiri fokus pada penggunaan menggunakan metode reiki, dan quantum touch untuk penyembuhan insomnia. Biasanya hasilnya permanen (dan cepat efek kepulihannya), Anda bisa melihat efek energy healing pada  penderita insomnia di:

Efek 1
Efek 2

5. Hypnotherapy

Tak jarang, insomnia diakibatkan oleh problem emosi yang “terpendam” dibawah sadar, Entah itu diakibatkan persoalan dengan suami, pacar, orangtua maupun anak yang belum terpecahkan maupun belum sempat direlease. Jika memang karena emosi maka apapun tekniknya, jika emosinya belum sempat ditangani maka mustahil individu dapat sembuh total. Hypnotherapy dapat mengatasinya dengan sangat mudah.

6. Herbal

Nah, Biasanya para herbalis punya ramuan-ramuan khusus agar tubuh dapat seimbang kembali, sehingga menormalkan produksi hormon-hormon stres, maupun megurangi nyeri-nyeri tubuh maupun penyakit tertentu yang barangkali menjadi penyebab insomnia. Biasanya ini berefek permanen kesembuhannya, jika memang insomnianya tidak desebabkan oleh karena persoalan emosi.

Ref: dokita.co
klikdokter.com