Saturday, December 13, 2014

Mengenal Teori Energy Psychology


Jika anda bertanya pada seorang psikolog, ilmuan psikologi, psikiater, atau para praktisi psikologi lainnya mengenai kenapa seseorang dapat mengalami gangguan psikologis. Mungkin anda akan menerima penjelasan yang berbeda-beda, yang kadang bisa membuat anda bingung. Sebenarnya hal ini wajar saja, jawaban seseorang mengenai hal ini tergantung dari sudut pandang mana ia melihat suatu fenomena prilaku.

Ada banyak paradigma psikologi mengenai penjelasan mengapa seorang manusia mengalami gangguan psikologis. Yaitu, dari psycodynamic paradigm yang terkenal dengan konsep-konsep concious mind anda unconcious mind nya, ada pula Behavioral–Environmental Paradigm yang sangat menekankan peran lingkungan dalam mewarnai prilaku manusia, ada pula Cognitive Paradigm yang sangat meyakini bahwa prilaku manusia sangat tergantung pola pikir atau skema yang ada di otaknya, Biochemical Paradigm yang menelisik bahwa prilaku manusia sangat dipengaruhi oleh kadar zat-zat kimia tubuhnya seperti produksi hormon, dan Neurologic Paradigm yang melihat bahwa pada orang-orang yang “sehat” dan “sakit” ternyata memilki pola aktivitas dan bentuk otak yang berbeda (Gallo, 2005).

 Ya, begitulah konsep-konsep yang populer didunia sains pada awalnya, pada tahun 1980an mulalilah lahir sebuah konsep baru yang coba melihat manusia dari sudut pandang yang berbeda. Yaitu, Energy Psychology yang dipopulerkan oleh salah seorang psikiater asal Australia yaitu John Diamoond (Gallo, 2005).

Apa itu Energy Psychology?.

Nah, anda pernah mendengar terapi akupuntur?. Tidak jauh berbeda dengan teori akupuntur. Energy psychology adalah sebuah paradigma psikologi yang meyakini bahwa setiap manusia mempunyai suatu sistem energi atau biolistrik yang mengatur seluruh sistem fisik maupun psikis manusia. Sistem energi tersebut terdiri dari life force atau biasa disebut oleh para tabib cina dengan Chi, chakra atau acupoint sebagai pusat pembangkit energi dan penyuplai energi ke sel-sel tubuh manusia, dan 365 jalur meridian tubuh yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya chi (Gallo, 2005; Feinstein & Ashland, 2009).


Penyebab Gangguan Psikologis

Energy psychology percaya bahwa gangguan psikologis atau sakit fisik terjadi jika terdapat sejumlah hambatan energi negatif pada pembuluh meridian tempat mengalirnya chi. Oleh karena itu, jika ada seseorang mengalami gangguan psikologis seperti gangguan kecemasan, fobia ataupun depresi, berarti telah terjadi ketidakseimbangan berupa adanya hambatan berupa energi negatif pada sistem jalur meridiannya (Feinsten & Ashland, 2009).


Cara Mengatasi
Lalu bagaimana mengatasi hambatan energy tersebut?, Feinstein & Ashland (2012) mengatakan bahwa untuk mengatasi gangguan tersebut dapat dilakukan dengan menstimulasi dengan menyentuh, menekan, ataupun dengan ketukan ringan pada titik-titik acupoint yang berhubungan dengan persoalan yang dialami. Dengan melakukan stimulasi pada titik acupoint maka secara otomatis akan melenyapkan atau mengeluarkan energi negatif dari sistem energi/biolistrik seseorang.

Salah satu cara stimulasi sistem energi yang populer adalah berupa ketukan ringan atau tapping pada titik acupoint beberapa kali. Riset menunjukkan bahwa, Pada saat seseorang diberikan tapping terjadi peningkatan proses perjalanan sinyal-sinyal neurotransmitter yang menurunkan regulasi hipotalamic-pitutiary-adrenal Axis (HPA axis) sehingga mengurangi produksi hormon stres yaitu kortisol (Church, 2009).




Riset Energy Psychology

Efek tapping telah dibuktikan dengan sebuah penelitian di Harvard Medical School. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang yang dalam keadaan takut kemudian dilakukan tapping pada titik acupointnya maka terjadi penurunan akitivitas amygdala, dengan kata lain terjadi penurunan aktivitas gelombang otak, hal tersebut juga membuat respons fight or flight pada partisipan terhenti. Untuk kemudian memunculkan efek relaksasi yang akan menetralisir segala ketegangan emosi yang dialami individu. Efek ini sama dengan respon yang muncul ketika seseorang distimulasi dengan jarum akupuntur pada titik meridiannya (Feinsten & ashland, 2012). Respon yang sama pada amygdala terhadap stimulasi titik-titik akupuntur ini juga ditunjukkan dalam penelitian penelitian lainnya para ahli lainnya (Dhond, Kettner, & Napadow, 2007; Fang, Jin, & Wang, 2009; Hui, Liu, Marina, Napadow, Haselgrove, Kwong & Makris, 2005).


Oleh Jerry Deriska
Pecinta Dunia Mind and Energy Healing
************************************************

Referensi:

Church, D. (2009). The Treatment Of Combat Trauma In Veterans Using EFT (Emotional Freedom Techniques): A Pilot Protocol. Traumatology XX(X) 1 –11.

Dhond, R. P., Kettner, N., & Napadow, V. (2007). Neuroimaging Acupuncture Effects In  The Human Brain. Journal Of Alternative and Complementary Medicine, 13, 603–616.

Fang, J., Jin, Z., Wang, Y., Li, K., Kong, J., Nixon, E. E., & Hui, K.S. (2009). The Salient Characteristics Of The Central Effects Of Acupuncture Needling: Limbic-Paralimbicneocortical Network Modulation. Human Brain Mapping, 30, 1196–1206.

Feinstein, D., Ashland, O. (2009). Controversies In Energy Psychology. Energy Psychology : Theory, Research, Treatment, 1(1), 45-56.

Feinstein, D. & Ashland, O. (2012). What Does Energy Have To Do With Energy Psychology?. Energy Psychology 4, 59-80.

Gallo, F. P.(2005). Energy Psychology. Boca Raton : Crc Press.

Hui, K. K.-S., Liu, J., Marina, O., Napadow, V., Haselgrove, C., Kwong, K. K., & Makris, N. (2005). The Integrated Response Of The Human Cerebro-Cerebellar and Limbic Systems To Acupuncture Stimulation At St 36 As Evidenced By MRI. Neuroimage, 27, 479–496.

Zainuddin A.F. (2009). SEFT For Healing, Success, Happiness, Greatness. Jakarta: Afzan Publishing.

 nb : Bagi anda para mahasiswa, ilmuan,  atau anda yang berminat  menginginkan jurnal2, riset2, maupun ebook2, tentang energy psycholoy, bisa hubungi saya (jerryderiska).
Saya kasih gratis