Wednesday, December 10, 2014

Dampak dan Bahaya Insomnia




Readers, Data dari The National Sleep Foundation, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa orang dewasa perlu tidur sekitar 30 persen dalam sehari atau sekitar 7-9 jam. Namun karena berbagai faktor, individu mengalami yang namanya kesulitan tidur, sehingga waktu ideal yang diperlukan untuk tidur tidak terpenuhi. 

Pada beberapa orang persoalan sulit tidur ini kadang dianggap hal yang sepele. Apakah benar bahwa insomnia boleh kita sepelekan?

Berikut ini adalah beberapa dampak akan anda alami ketika mengalami insomnia:

  1. Hasrat mengemil makanan berlemak meningkat
Saat kurang tidur akan menggangu sistem hormon yang mengatur nafsu makan anda. Jika anda kurang tidur maka akan merangsang produksi hormon ghrelin yang berfungsi untuk penambah nafsu makan, pada saat bersamaan akan mengurangi produksi hormon leptin yang berfungi menekan nafsu makan. Oleh karena itu tak heran, saat anda kurang tidur akan membuat nafsu makan anda jadi brutal, terutama terhadap makanan-makanan yang berkalori tinggi.

Tentu saja, seiring dengan berjalannya waktu akan membuat berat badan anda meningkat. Hal ini didukung melalui sebuah penelitian yang dilakukan pada orang kembar identik yang dilakukan di University of Washington. Peneliti menemukan bahwa individu yang tidur 7-9 jam setiap malam, rata-rata memiliki indeks massa tubuh 24,8, hampir 2 poin lebih rendah daripada rata-rata Body Mass Index (BMI) individu yang kurang tidur.

  1. Kekebalan tubuh menjadi lemah
Kurang tidur dapat menyebabkan kegagalan tubuh untuk menjaga respon imun atau kekebalan tubuh secara normal. Tentu saja, dengan demikian dapat membuat anda mudah terserang penyakit-penyakit. Misal jika ada hujan sedikit saja, sudah membuat anda demam menggigil atau influenza.

  1. Rentan terserang diabetes
Pada sebuah penelitinan yang dilakukan di UNiversirtas Chicago, AS menemukan bahwa Mereka yang tidur kurang dari 6 jam setiap malamnya akan mengalami gangguan metabolisme gula, Hal ini terjadi akibat tubuh pada seseorang yang kurang tidur akan mengalami resistensi terhadap insulin. Padahal Insuliin Insulin merupakan hormon penting dalam proses pengulahan gula dalam tubuh. Sehingga, insommnia yang berkepanjangan akan memicu terjadinya diabetes..
  1. Stres meningkat
Studi yang dilakukan Universitas Chicago juga menemukan ‘menutup mata’ kurang dari 7 jam bisa meningkatkan produksi kortisol atau hormon stres. Bahkan Dampaknya dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan glukosa darah sehingga bisa memicu terjadinya hipertensi, penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
  1. Memicu Depresi
Joyce Walsleben, PhD mengungkapkan bahwa kurang tidur tidur dapat meningkatkan risiko pengembangan depresi. Hal ini diakibatkan saat kurang tidur maka fungsi hormon-hormon stres akan meningkat. Sehingga dapat munculnya emosi-emosi negatif seperti gelisah dan mudah marah.

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Pennsylvania tahun 1997 melaporkan bahwa tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari bisa menyebabkan orang menyebabkan stres, marah, sedih, dan kelelahan mental. Selain itu, kurang tidur dan gangguan tidur menjadi salah satu penyebab gejala depresi.
  1. Tampak lebih tua
Mereka yang kurang tidur biasanya memiliki kulit yang pucat dan wajah lelah. “Lebih buruk lagi, peningkatan kadar kortisol dapat memperlambat produksi kolagen yang memicu terjadinya keriput lebih cepat,” kata Jyotsna Sahni, MD, ahli masalah tidur di Canyon Ranch, Tucson.

  1. Berbagai rasa sakit bisa timbul
Tidaklah mengherankan, sakit kronis seperti masalah punggung atau arthritis bisa saja terjadi bila anda melakukan aktivitas tidur yang buruk. Dalam sebuah studi dari John Hopkins Behavioral Sleep Medicine Program, direktur Michael Smith, PhD, membangunkan orang dewasa muda yang sehat selama 20 menit setiap jam selama 8 jam selama 3 hari berturut-turut menunjukkan abhwa mereka memiliki toleransi sakit yang lebih rendah, dan mudah mengalami nyeri tubuh.
  1. Resiko kanker lebih tinggi
Olahraga membantu mencegah kanker, tetapi terlalu sedikit memejamkan mata dapat merusak efek pelindungnya. Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health studi meneliti hampir 6.000 wanita selama sekitar satu dekade dan menemukan bahwa penggemar olahraga yang tidur 7 jam atau lebih sedikit per malam memiliki kesempatan lebih besar 50% mengidap kanker daripada mereka yang rutin melakukan senam dan memiliki kualitas tidur yang baik.
  1. Menurunkan Libido
Para ahli melaporkan bahwa kurang tidur pada pria dan wanita mengurangi libido atau dorongan untuk berhubungan seks. Hal ini disebabkan karena tubuh kekurangan energi sebab tak mendapatkan porsinya untuk menyeimbangkan metabolisme tubuh. Untuk pria yang menderita sleep apnea (masalah pernapasan saat tidur) , kurang tidur menyebabkan gairah seksual menurun. Sebuah studi yang diterbitkan Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism 2002 , hampir semua orang yang menderita sleep apnea memiliki kadar testosteron yang rendah. Serta hampir setengah dari orang yang menderita sleep apnea parah, memiliki tingkat testosteron rendah pada malam hari.


Setelah kita mengetahui fakta mengenai dampak insomnia terhadap kondisi kesehatan fisik dan mental, seperti yang diuraikan diatas, rasanya kita harus mulai meninggalkan sikap kita yang  mungkin selama ini menyepelekan persoalan insomnia.


Sumber: klikdokter.com

http://lifestyle.okezone.com/read/2009/06/01/27/224845/

tipscaraterbaik.com