Thursday, January 19, 2017

PENGALAMAN

Awal Mula
Ketertarikan saya terhadap Energy Healing (apa itu energy healing?) dan Hypnotherapy dimulai dengan sebuah persoalan psikis dan fisik yang saya alami dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Yaitu Problem kecemasan(anxiety), Insomnia, psikosomatis, mood Swing, nyeri tubuh, Sesak Nafas, Maag, dan, ditambah problem tension headache yang saya alami.

Dari sekian problem diatas, salah satu hal yang terberat bagi saya  adalah "mood swing", yaitu   kondisi dimana saya mengalami pergantian emosi yang begitu cepat, tiba tiba saja merasa senang, tapi beberapa waktu nanti tiba-tiba sedih dan juga cemas, enggak jelas penyebabnya apa.

Dan oh ya, problem yang benar-benar "berat" lainnya adalah saya sering mengalami "kekaburan" pandangan.  Dan kalau sudah "kabur" biasanya pasti diikuti dengan fase "kebingungan" secara tiba-tiba, kalau sudah sampai pada state(kondisi) ini, maka apa apa juga jadi serba sulit, enaknya berbaring saja atau tidur.

Fase "kekaburan" dan ke"linglungan" ini sering juga bercampur dengan "kecemasan", terutama kalau saya berkegiatan di tempat tempat umum atau ruang publik. Bagaimana enggak cemas, karena ketika linglung saya merasa diri saya seolah "lenyap" dan hilang kendali. Jadi, rasanya mungkin ini juga penyebab saya termasuk kategori remaja yang lebih suka "menyepi" di rumah dibanding "hangout" keluar bersama teman teman 😄.

Terus terang, semua persoalan-persoalan di atas membuat saya begitu  kesulitan menjalani tugas tugas saya sebagai pelajar pada saat itu.  Hidup "bak neraka" begitulah kira-kira perumpamaan yang mengungkapkan "perasaan" saya saat itu. 
Semua Persoalan yang saya jelaskan sebelumnya, terus saya alami tanpa ada solusi yang konkret, hingga selesai melewati bangku SMA.  

Kuliah Psikologi
Pada tahun 2009, Saya memutuskan untuk mengambil jurusan psikologi  disebuah Universitas di Pekanbaru.Alasan utamanya, ya...karena saya ingin "sembuh", untungnya saya sadar pada saat itu bahwa "saya bermasalah". Selain juga karena saya sangat tertarik untuk mengenal manusia lebih dalam melalui ilmu psikologi.

Hanya rasanya, meskipun telah belajar tentang psikologi beberapa semester, saya merasa kok saya "belum nemu solusinya ya?". Tapi.. lumayanlah, dengan belajar beberapa semester tersebut, saya mulai paham sedikit tentang konsep dasar prilaku manusia pada saat itu.

Perkenalan Dengan Hypnosis

Hingga akhirnya, saya bertemu dengan seseorang yang kuliah di jurusan yang sama, bedanya beliau kuliah belakangan. Walau demikian, beliau punya banyak pengalaman dan pemahaman tentang suatu "dunia" yang menarik. Yak, beliau yang memperkenalkan saya dengan dunia hipnosis pada awalnya.

Singkat cerita, berkat beliau, saya  bertemu dengan seorang hipnoterapis. Beliau adalah seorang Hipnoterapis  yang menurut saya sangat recomennded di Pekanbaru. Saya belajar dengan beliau hingga tingkat Advanced Hypnotherapy. Saya juga sempat belajar SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) dan sedikit konsep-konsep NLP  dari beliau, karena memang beliau adalah praktisinya, beliau men"sharing"kan kedua teknik ini dalam workshop  hipnosisnya.

Dengan belajar hipnoterapi membawa saya pada sebuah pemahaman baru terhadap pikiran manusia dan korelasinya terhadap prilaku manusia.  Saya juga mulai paham "Kenapa saya punyai kekacauan emosi ini? , saya juga mulai paham "Kenapa kalau saya cemas, maka perut saya tiba tiba sakit, dan perih(asam lambung naik), kepala saya sakit, dan tubuh saya sangat capek sekali", saya mulai paham bahwa ternyata  "tubuh dan pikiran itu saling terkait."

Dengan memahami hipnosis, secara tidak langsung juga menggiring saya  pada dunia meditasi. Saat itu, saya temukan bahwa  ternyata, Meditasi dan Selfhypnosis itu punya "Semangat" yang sama. Meski memang, menurut saya melakukan "selfhypnosis" itu agak "jauh" lebih "susah", ketimbang ketika kita meminta oranglain melakukan hipnosis pada diri sendiri (saat itu, saya butuh sekitar 5-6 bulanan untuk menemukan dan memantapkan teknik agar bisa melakukan selfhypnosis dengan cepat pada diri saya sendiri).

Alhamdulillah, dengan belajar hypnosis problem-problem emosi saya sudah mulai teratasi, saya mulai bisa me"ngatur" susasana emosi saya dengan relatf mudah. Saya juga mulai paham bahwa ternyata problem fisik saya berakar dari problem emosi/trauma yang saya alami  di masa lalu.

Akibat belajar Hipnosis juga, saya mulai "kecanduan" untuk berada dalam kondisi "hening" setiap detiknya (Hening adalah tanda bahwa gelombang otak sudah cukup turun, hening juga merupakan kondisi yang di"kejar" dalam kegiatan meditasi). Kalau dingat-ingat, rasanya tindakan saya saat itu agak menarik juga ya. Saya begitu serius mengejar "keheningan", bahkan apa saya lakukan dengan "pelaaaaaaan-pelaaan" demi mempertahanan kondisi "Silent Mind", selain juga state(kondisi) tersebut membuat saya mudah mengamati dan mengatur gerak "pikiran" saya,  kondisi hening tersebut memang juga uenak sekali 😁😁.

Saya juga lebih suka "menyendiri" bahkan ditempat keramaian, kampus misalnya. Bukannya apa-apa, saat itu saya pengen tahu "Gimana caranya yaa.. agar saya biar bisa hening terus kapanpun dan dimanapun".  Ada senior dikampus, yang me"rasa"kan keanehan saya ini, lalu rada-rada me"negur" ke"anehan" saya. Beliau mungkin enggak tahu ya, kalau saat itu saya sedang mencari Tuhan dalam "kehehingan", :) 
.

Berkenalan Dengan Energy Healing

(Kalau tak salah) Di tahun yang sama (2010), saya mulai mempelajari Reiki (apa itu reiki) dari beberapa  Master reiki. Secara langsung maupun jarak jauh.

Reiki adalah teknik energy healing membawa kesan tersendiri bagi saya bahwa ternyata ikhtiar sembuh itu bisa sebegitu mudahnya. Berbagai problem fisik saya mulai berkurang.. 

Berhubung penyembuhan energy berbasis Sains sedang "booming", maka pada tahun 2012 saya tertarik pula mempelajari Quantum Healing (Apa itu energy healing) pada sebuah workshop  di Pekannbaru. Beliau membawa pemahaman baru pada saya mengenai konsep energy healing. Konsep tersebut adalah bahwa energy healing  ternyata sangat 'klop" dengan sains, tepatnya fisika quantum. Meski memang teknik Quantum Healing lebih "manual" dari Reiki, tapi konsep energy yang berbasis "sains" ini membawa hal-hal baru, misalnya ternyata energi juga bisa dipakai untuk membuat tulang yang bengkok jadi lurus. Misalnya kasus scoliosis. Konsep lain, yang mungkin  agak menarik adalah konsep bahwa  untuk bisa akses energi tidak perlu mesti melalu proses attunement terlebih dahulu, konsep yang  mungkin agak baru saya pahami.

Ruqyah

Saya sempat juga, mempelajari  ruqyah, sedikit-sedikit. Sambil diruqyah, saya belajar beberapa tips-tipsnya dari salah seorang temen di Pekanbaru. Ternyata ruqyah, ada beberapa hal yang perlu pula dipahami agar proses ruqyah terasa nyaman, dan hasilnya dapat optimal.
dssdsd
Sebenarnya ada buanyak sekali orang-orang yang telah bantuin saya selama ini untuk memahami dunia Hypnosis dan Energy healing. Hanya mungkin, tidak dapat pula disebutkan semua. Setelah melalui proses yang lumayan agak memakan waktu. Alhamdulillah, kondisi fisik dan psikis saya membaik.

Mulai Membantu Yang Lain 
Dengan perubahan yang lumayan dan bekal sedikit pengalaman langsung, saya coba juga untuk ngebantu temen-temen sekitar, yg mungkin ad problem sama.

Agak menarik, merekapun kok terbantu gitu yah. Hingga akhirnya, saya coba untuk memfokuskan diri bantu temen-temen. Nyatanya, variasi kasus dilapangan lebih komplek dari yang saya duga. Namun, alhamdulillah, ada ada aja jalan solusinya. Sampai nemu rumus atau pola sendiri.